Gemuruh roda pesawat milik maskapai Emirates saat menginjak landasan lapangan terbang Internasional Sabiha Gokcen di Instanbul menjadi awal perjalanan penulis di Turki sebuah perjalanan panjang lebih dari 14 jam menempuh ribuan kilometer dari Jakarta-Doha-Istanbul selama 23 hari dimulai tanggal 7 agustus dan berakhir.
Setelah beres pengecekan di Imigrasi dengan menggendong tas ransel berisi kamera dan pakaian saya pun bersama touris lainnya menuju pintu keluar bandara.namun sebelumnya saya mencari booth perusahaan Telekomunikasi Turki.beruntung lokasi booth tersebut tidak jauh dari pintu keluar dengan menunjukkan paspor dan membayar 130 lira kartu SIM beserta paket data sebesar 6 GB pun terpasang di HP.Urusan komunikasi lancar kini saatnya mengambil uang lira di ATM untuk hari ini saya mengambil uang 500 lira yang bila dirupiahkan saat itu sekitar Rp 1,3 juta
“ Merhaba (Ucapan apakababar dalam Bahasa Turki) dimana saya bisa naik bis ke Taksim Square ucap saya kepada petugas berbaju putih yang berdiri di samping pintu keluar
“di halte bus bercat putih itu jawabnya sambil menunjuk ke sebuah bangunan bercat putih nampak bus-bus besar dan tourist dengan membawa koper beroda dan tas ransel berukuran besar berdiri di dekatnya.
Saya pun segera keluar dari bandara menuju halte tersebut sebelum naik ke bus saya sempat mengambil foto dan video yang segera dipublish ke Instagram
perjalanan dari bandara ke Taksim square membutuhkan waktu sekiatar 25 menit selama perjalanan saya melihat jajaran gedung-gedung milik pemerintah dan swasta yang berdiri megah di sisi kiri dan dan kanan.tiket naik bis ini sebesar 15 lira.
Setibanya di halte bus terakhir bus pun berhenti saya dan penumpang lainnya dan nampak petugas bis membantu para penumpang mengeluarkan tas dan koper mereka dari bagasi bis.
Dengan berjalan kaki Saya lanjutkan perjalanan menuju Taksim Square sebuah monument yang berada di tengah tengah Takaism Square langsung menarik perhatian saya.monumen ini rami dengan pengunjung banyak warga local dan turis asing berfoto.di monument ini kita bisa melihat patung 2 parjurit Turki memegang bendera di sis kiri dan kanan dengan sikap sempurna sementara di bagian depan Presiden Mustafa Kemal bapak Pendiri negeri Modern bersama jajaran pemimpin lainnya dari sipil dan militer merayakan beririnya Republik Turki.
Melintasi monument ini saya menelusuri jalan yang dilintasi trem klasik berwarna merah yang telah melaju di jalur ini dan mengantar warga menuju tujuan mereka sejak puluhan tahun yang lalu.pemandangan trem melaju di dengan lambat tengah-tengah jalan yang ramai oleh warga local,Turis asing,pedagang dengan bangunan-bangunan klasik yang terawat baik yang digunakan menjadi bank,restoran,toko,,tempat tinggal,kantor -kantor perusahaan menjadikan Istiklal Cadessi sebagai salah satu tujuan wisata utama di Istanbul dan Turki tentunya.
untuk menikmati Istiklal Caessi kita dapat naik trem ataupun berjalan kaki saya memilih berjalan kaki sepanjang 1,4 KM hingga mencapai Galata Tower.jarak 1.4 Km sebenarnya tidaklah jauh namun karena banyak berhenti dan mengambil foto serta menikmati suasana di Istiklal Cadessi jadilah 1.5 jam saya berjalan.
kebetulan guest house tempat saya menginap World House Hostel letaknya dekat dengan Galata Tower hanya beberapa meter.maka saya putuskan untuk check in dulu sekaligus menaruh tas yang semakin lama semakin berat rasanya di punggung.guest house ini ada 2 lantai dan saya mendapatkan kamar di lantai dua.
Selesai menaruh barang di penginapan dengan membawa kamera saya pun menuju Galata Tower saat itu sudah pukul 17.00 dan antrian pengunjung yang ingin naik ke atas Galata Tower sudah panjang melihathal itu saya pun membatalkan rencana naik ke atas Galata Tower dan mengambil foto Galata Tower dari berbagai sudut.
Menurut sejarahnya Galata Tower yang dibangun di masa Kerajaaan Romawi Tower di abad 14 M ini telah berusia lebih dari 700 tahun.dan digunakan sebagai Menara pengawas untuk mengawasi lalu lintas kapal kapal yang memasuki selat Bosporus saat itu.
Dimasa itu Galata Tower merupakan bangunan tertinggi di Konstantinopel (Nama sebelum Istanbul) dengan tinggi mencapai 66 m.dan sampai hari ini pun saat saya mengunjungi Istanbul Galata Tower yang dibangun dari batu tetap merupakan bangunan tinggi dan mencolok dibanding bangunan lainnya meski ada bangunan lain yang lebih tinggi dari Menara ini.
Area sekeliling Galata Tower merupakan area hang out bagi warga local dan turis ada restoran,café,toko toko tepat didepan Galata Tower sendiri juga deretan meja dan kursi tersedia dimana pengunjung bisa duduk dan membca buku mapun menyeruput kopi dan menikmati cemilan sambil menunggu giliran masuk ke dalam galata tower maupun hanya menikmati suasana.
Dengan berjalan sekitar 5 menit saya pun tiba di jembatan Galata yang melintas diatas selat Bosporus dari lokasi saya berdiri saat memandang jauh kedepan di sisi sebelah kanan terlihat Masjid Sulaymenia berdiri di atas bukit dengan Menara Menara mesjidnya yang menjulang
jembatan Galata sepanjang 1,4 KM ini menghubungkan benua Asia Dan Eropa.Bila Galata Tower adalah bagian Benua Asia maka Mesjid Suleymanie yang berdiri anggun di atas bukit di seberangnya berdiri dibenua Eropa.dengan berjalan pelahan saya pun berjalan diatas jembatan ini.sepanjang jalan saya bertemu warga local dan turis baik yang ikut juga menyusuri jembatan ini.di beberapa sudut nampak warga local lengkap dengan alat pancing dan ember-ember berisi cacing dan umpan ikan duduk dengan sabar dibangku plastik menunggu dengan sabar ikan-ikan selat Bosporus yang akan memakan umpan mereka.
langit mulai gelap saat saya mencapai ujung jembatan Galata di bagian Benua Eropa.saat melihat Handphone ternyata pukul 20.00 sudah waktu maghrib.Bagi rekan rekan traveller di Turki Siang lebih panjang dibanding di Jakarta.dan ada beda waktu 2 jam untuk waktu sholat.seperti bila di Jakarta Maghrib pukul 18.0 an di Turki pukul 20.00 an begitu juga dengan waktu Sholat lainnya seperti
saya pun menuju sebuah masjid tua bernama New mosque.masjid ini juga bisa dilihat dari jembatan Galata seperti Suleymaniye Mosque bedanya bila Masjid Suleymaniye letaknya di sisi kanan dan diatas bukit maka New Mosque berada di sisi kiri Galata bridge dan sejajar jalan.saat masuk ke dalam untuk sholat magrib ternyata masjid ini sedang direnovasi nampak besi-besi penyangga dan kayu kayu didalam.meski begitu kita tetap dapat sholat didalamnya.turis yang datang juga tetap dapat mengambil foto mosaic yang ada di langit-langit.dan juga mimbar untuk imam
Sebagai tempat ibadah ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat berkunjung ke tempat Ibadah seperti pakaian. pria harus memakai celana panjang dan wanita harus memakai pakaian tertutup.ada batas antara wisatawan dan umat yang beribadah.dimana wisatawan dapat mengambil foto dari belakang batas.dan saat waktu sholat tiba wisatawan disarankan untuk berhenti mengambil foto.
Pengalaman beribadah di negara lain selalu menjadi cerita menarik sama seperti di turki.di new mosque saya ikut sholat magrib bersama Jemaah lainnya setelah sebelumnya mengambil beberapa foto bagian luar new mosque.setelah Imam selesai Membaca surat Al Fatihah saya pun mengucapkan AMIN dengan keras seperti biasa saat Sholat Jamaah di Indonesia.ternyata jamaah lainnya pada diam.
hal lainnya yang agak membedakan adalah bila di Indonesia sepatu dan sandal diletakkan di luar masjid maka di Turki sepatu dan sandal diletakkan didalam rak rak yang ada di dalam masjid.di luar masjid ada kotak berisi plastik-plastik yang digunakan sebagai alas sepatu maupun sandal jadi pengunjung tetap dapat masuk ke masjid setelah membungkus sepatu dan sandal mereka dengan plastic tersebut.
Selesai menjalankan ibadah Sholat magrib saya pun menuju ke stasiun trem awalnya saya ingin berjalan kaki kembali menyusuri Jembatan Galata namun melihat saat itu sudah pukul 20.30 dan Susana juga sudah sepi akhirnya saya memutuskan naik trem awalnya agak bingung juga.beruntung Petugas yang berjaga membantu sehingga saya bisa sampai di di stasiun terakhir yang dekat denfan Galata Tower.Sempat mengambil beberapa foto Galata Tower di malam hari dan akhirnya menuju penginapan.di World House Hostel
Tempat Menginap World House Hostel
Sahkulu Mh.Galip Dede Cd No.85 Beyoglu,34420