Home Asia WAYANG POTEHI, KEKAYAAN BUDAYA YANG TERLUPAKAN

WAYANG POTEHI, KEKAYAAN BUDAYA YANG TERLUPAKAN

1333
0

Selain kuliner, salah satu kebudayaan Tiongkok yang memperkaya budaya Indonesia adalah Wayang Potehi. Bagi generasi millennial yang akrab dengan gadget dan game mungkin bingung dan bertanya “apa itu Wayang Potehi?”. “Bagaimana cara memainkannya?”. Dan yang paling penting adalah ”lakon apa yang dimainkan wayang potehi?”. Kalau wayang asal Sunda sudah pasti lakonnya cerita Panji, kalau wayang dari jawa tengah pasti Mahabharata dan Ramayana, lantas bagaimana dengan Wayang Potehi?

Kebetulan tanggal 1 februari 2014 lalu, Saya menyaksikan pementasan Wayang Potehi Tavip di Galeri Indonesia Kaya yang berada di lantai 8 Mall Grand Indonesia, tepatnya disamping bioskop blitzmegaplex, sehingga lebih mudah ditemukan oleh pengunjung. Sedikit informasi, Galeri Indonesia kaya selalu rutin menyajikan pementasan seni dan budaya setiap sabtu dan minggu.

Kembali ke topik Wayang Potehi,  menurut sejarahnya wayang potehi berasal dari tiongkok bagian selatan ini ternyata  sudah berusia ribuan tahun. Nama potehi diambil dari kata poo (artinya kain), tay (artinya kantong), dan hie (artinya wayang), yang kemudian disingkat menjadi “potehi”.

Ada legenda  yang dipercaya menjadi asal muasal wayang Potehi. Alkisah di suatu masa ada 5 orang narapidana yang menunggu hukuman mati di penjara. Keempat narapidana sudah berputus asa menghadapi hukuman mati yang akan segera mereka terima. Namun ada 1 rekan mereka yang justru tetap optimis dan mengajak ke empat rekannya yang lain untuk menggunakan panci, piring dan alat –alat yang ada di penjara menjadi alat musik sebagai pengiring wayang yang mereka mainkan. Ternyata musik yang mereka mainkan menghasilkan nada yang sangat indah dan memukau tahanan lainnya dan sipir penjara, bahkan sampai ke telinga sang Kaisar. Sang kaisar  yang menyaksikan permainan mereka ikut terkesima bahkan akhirnya membebaskan ke lima tawanan tersebut dari hukuman mati.

Lalu bagaimana memainkan wayang potehi?. Bentuk wayang potehi adalah boneka yang dibuat dari kain dimana bagian bawahnya bisa dimasukkan tangan. Jadi sang dalang akan memasukkan tangannya kedalam boneka wayang dan memainkannya seperti wayang pada umumnya. Bentuk boneka tiap tokoh berbeda sesui dengan peran yang dimainkan (kaisar, panglima perang, prajurit, putri raja,dll).

Pertunjukkan wayang potehi yang kami saksikan di Galeri Indonesia kaya saat itu dimulai pukul 15:30 dan berakhir di pukul 16:30. Saat itu ruang pertunjukkan yang berlapasitas 150 kursi penuh oleh pengunjung baik tua maupun muda. Pertunjukkan dibuka dibuka oleh MC yang memperkenalkan dalang muda yang memainkan Wayang Potehi Tavip.

Wayang Potehi Tavip sendiri merupakan kreasi baru dari Wayang Potehi, disini dalang mengunakan proyektor dan layar putih untuk pementasannya. Bahasa yang digunakan juga Bahasa gaul yang dimengerti anak muda, selain itu dalam dialog kadang diselingi humor, dan campuran Bahasa Indonesia, Bahasa inggris dan lainnya. Hal ini dilakukan agar penonton wayang terutama generasi muda tidak bosan dan mengikuti jalan cerita. Hal ini terbukti dengan selama pertunjukkan berlangsung, penonton dengan antusias mengikuti hingga selesai pertunjukkan wayang, bahkan penonton pun tertawa saat dalang menggunakan dialog yang lucu dan menggelitik.

Di hari itu lakon yang ditampilkan adalah “Sie Jin Kwie Menolong Kaisar”. Kisah dibuka dimana seorang pemuda dari desa bernama sie jin kwie berlatih ilmu kung fu. Sie Jin Kwie adalah seorang pemuda yang berani, tangguh dan cakap, kemudian dia pergi ke ibukota melamar menjadi prajurit dinasti Tang. Melewati segala rintangan sie jin kwie akhirnya mencapai kesuksesan dalam hidup. Dalam perang melawan kerajaan goguryeo di Korea, Sie Jin Kwie membunuh jenderal Goguryeo dan menyelamatkan jiwa  Kaisar Li Shi Min yang terancam bahaya. Atas jasanya tersebut Sie Jin Kwie menjadi jenderal kepercayaan kaisar, diberi kediaman yang mewah seperti istana dan namanya tercatat dalam tinta sejarah.

Lakon “Sie Jin Kwie Menolong Kaisar “sendiri diambil dari kisah nyata yang terjadi sekitar abad 6 M. Pada saat itu dinasti tang yang berkuasa di Tiongkok (618-907 M). Dipimpin kaisar Li Shi Min berperang dengan salah satu kerajaan kuat di Korea bernama Goguryeo (37 SM-668 M). Perang ini berlangsung lama dan memakan banyak korban di kedua belah pihak. Sie Jin Kwie sendiri adalah nama seorang jenderal Dinasti Tang yang bernama asli Xue Ren Gui (614-683), yang berjasa besar dalam penaklukan kerajaan Goguryeo.

Di lakon Sie Jin Kwie banyak pelajaran hidup yang bisa kita peroleh seperti keberanian, kejujuran, cinta kepada tanah air, cinta kepada keluarga.

Selain lakon “Sie Jin Kwie Menolong Kaisar “ dalam pertunjukkan wayang potehi dimainkan juga kisah-kisah menarik lainnya, seperti kisah “perjalanan ke barat” yang menceritakan kisah Biksu Tang pergi ke barat (India) mencari kitab Suci ditemani 3 orang muridnya yang setia Sun Wu Kong ( Dewa Kera), Cu pat kai (Dewa Babi) dan Sam Cheng (Jenderal Sungai) dan kuda naga. Selain itu cerita putri ular putih yang menceritakan kisah cinta antara Siluman ular putih Bai Shu Zen dengan seorang pemuda Xu Xian juga sering dimainkan.

Dalam perkembangannya tokoh-tokoh dalam Wayang Potehi yang awalnya bernama Tiongkok diubah menjadi nama-nama jawa seperti Sie Djin Kui menjadi Joko Sudiro, sedangkan nama kaisar li shi min berubah panggilannya menjadi Prabu Lisan Puro. Hal ini menunjukkan akulturasi budaya dalam wayang potehi. (Instagram@irfantraveller)

 

 

 

.