Selain kota Phnomphenh yang menjadi tempat wisata menarik, karena di sana kita bisa melihat dari dekat istana kerajaan Cambodia dengan rungan-ruangan dan koleksinya yang mengagumkan. Juga terdapat kota lain yang berbatasan dengan Thailand, yang tiap tahunnya menarik jutaan wisatawan asing mengunjunginya. Kota di mana candi Angkor berada, nama kota tersebut adalah Siam Reap.
Kota Siam Reap yang merupakan ibu kota Provinsi Siam Reap. Arti kata Siam Reap dalam bahasa Khmer adalah kekalahan tentara Siam. Nama ini diberikan raja Ang Chan (1516-1566 M,) karena di tempat inilah tentara kerajaan Khmer yang dipimpinnya memenangkan pertempuran melawan kerajaan Siam. Bahkan pangeran kerajaan Siam, pangeran Ong terbunuh dan 10.000 tentara Siam menjadi tawanan kerajaan Khmer.
Wilayah yang sekarang dikenal Siam Reap dahulunya merupakan wilayah yang sangat ramai, hal ini tidaklah mengherankan karena kerajaan Angkor yang disaat masa jayanya daerah kekuasannya meliputi sebagian wilayah Thailand, Vietnam dan Laos ini berada di wilayah ini setelah sekitar 7 abad (dimulai dari abad 9 -15 M.) Menjadi ibu kota kerajaan Angkor ditinggalkan dan raja-raja berikutnya memilih ibu kota lain hingga akhirnya memilih Phnomphenh di abad 19 M hingga saat ini.
Siam Reap merupakan kota terdekat menuju Angkor. Dari pusat kota Siam Reap wisatawan hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit berkendara untuk sampai di sana. Selama tinggal di Siam Reap, wisatawan dapat memilih untuk tinggal di guesthouse atau hotel, baik dimulai dari yang sewanya USD 15/malam hinga USD 279/malam. Siam Reap juga tempat yang tepat untuk wisata kuliner di sepanjang jalan akan mudah kita temui restoran yang menyajikan masakan tradisional Kamboja, Asia maupun Eropa.
Suvenir khas Kamboja seperti ukiran patung, sarung, krama (syal bangsa Khmer), lukisan dan kain dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional maupun di galeri-galeri seni.
Untuk dapat mengunjungi seluruh candi-candi yang terdapat di kawasan Angkor, wisatawan harus membeli tiket yang dijual pintu masuk memasuki kawasan candi-candi Angkor. Terdapat 3 buah jenis tiket yang dapat dipilih wisatawan tiket untuk 1 hari USD 20 tiket 3 hari USD 40 dan tiket 1 Minggu USD 60. Dengan tiket ini pengunjung bebas mengunjungi seluruh candi-candi yang berada di kawasan Angkor sesuai jumlah hari yang tercetak di tiket.
Bagi pengunjung yang mengambil tiket 1 hari tiket ini hanya berlaku di hari itu saja sedang bagi yang mengambil tiket 3 hari seperti kami tiket berlaku hingga 6 hari dan tiket 7 hari berlaku hingga 1 bulan. Tiket 3 hari dan 7 hari lebih disarankan bagi turis yang benar-benar ingin menikmati perjalanan karena waktu yang lebih panjang dan masa berlaku tiket yang lebih lama memungkinkan wisatawan mengnjungi tempat-tempat wisata lainnya di sekitar Siam Reap, maupun beristirahat di Siam Reap.
Setelah membeli tiket wisatawan umumnya langsung menuju Angkor Wat, tidak heran candi Angkor Wat selalu ramai dari pagi hari hingga sore hari. Semakin siang, wisatawan yang datang semakin banyak. Panasnya matahari bulan November tidak menjadi halangan bagi wisatawan. Candi yang dibangun di pertengahan abad 12 M semasa pemerintahan Raja Suryavarman II ini menimbulkan ini kekaguman kepada setiap pengunjung atas kemampuan arsitektur kerajaan Angkor. Pengunjung yang mengunjungi Angkor Wat akan melewati jembatan batu yang membentang diatas danau buatan yang amat luas.
Danau buatan di depan Angkor Wat dahulunya merupakan sarana transportasi kerajaan Angkor danau ini berhubungan dengan Danau Tonle Sap, yang merupakan danau terluas di Cambodia. Di depan danau ini dahulunya kapal-kapal bermacam ukuran baik dari Cambodia maupun negara lain. Danau ini juga bermanfaat mengairi sawah-sawah sehingga hasil panen padi rakyat selalu tinggi .Tidaklah mengherankan kerajaan Angkor menjadi kerajaan yang makmur dan dapat membangun candi-candi yang megah seperti Angkor Wat, Ta Prom, Bayon dll.
Sepanjang jalan batu yang dilewati wisatawan akan melihat patung-patung naga dan patung singa yang seolah menyambut kedatangan wisatawan. Angkor merupakan sebuah komplek candi selepas jembatan batu pengunjung akan memasuki gapura pertama. Gapura ini memiliki tiga menara didalam gapura ini wisatawan akan menemukan ruang-ruang yang memiliki relief-relief baik di dinding maupun di pinggir pintu dan di atas pintu. Relief-relief ini menggambarkan Dewi dengan pakaian Khmer. Relief-relif ini selain di dinding bagian dalam candi juga terdapat di bagian luar gapura. Ruangan-ruangan ini luas dan saling sambung-menyambung.
Keluar dari gapura pertama pengunjung beranjak ke gapura kedua. Sama seperti di gapura pertama pengunjung berjalan di atas jembatan batu hanya kali ini tidak terdapat danau buatan di anatara kedua gapura yang ada adalah rumput hijau yang tumbuh subur. Agak menjauh dari gapura di sebelah kiri dan kanan terdapat dua buah bangunan yang merupakan perpustakaan di masa kerajaan Angkor. Di depan gapura kedua terdapat genangan air, di genangan air bayangan gapura candi Angkor Wat terpantul jelas. Foto-foto candi Angkor Wat yag sering terlihat di perangko dan majalah-majalah wisata banyak mengambil tempat ini sebagai modelnya. Tempat ini juga salah satu tempat yang paling ramai dikunjungi wisataman saat pagi hari saat sinar matahari muncul dari balik gapura dan cahaya keemasannya menerangi ketiga menara dan bangunan candi dan bayangannya terpantul di air. Saat sunset pemandangan yang tercipta di Angkor Wat juga tidak kalah menariknya.
Memasuki gapura kedua selain relief Dewi seperti yang ada di gapura sebelumnya di dinding bagian dalam gapura ini wisatawan dapat menyaksikan bass relief yang menceritakan cerita yang diambil dari kisah Mahabarata dan Ramayana, serta keseharian kerajaan Angkor di masa itu. Bagian kisah Mahabarata yang dimabil adalah pertempuran di Padang Kurusethra antara Kurawa dengan Pandawa, kisah pertempuran antara Krishna yang merupakan perwujudan dewa Wishnu bertempur melawan Bana raja para siluman, pertempuran antara dewa melawan siluman, hukuman bagi pendosa di neraka dan kehidupan sejahtera di dalam surga bagi orang yang berbuat baik semasa hidupnya.
Churning of The Ocean Milk, merupakan relief paling terkenal dari Angkor Wat kisah yang diambil dari kitab Weda ini menceritakan persetruan antara Dewa dengan Raksasa dalam memperoleh larutan keabadian dari dasar lautan. Kedua pihak berusaha mendapatkannya akhirnya dengan para Dewa yang berhasil mendapatkannya. Keberhasilan ini diperoleh dari tindakan Dewa Wishnu yang mengubah dirinya menjadi Kura-kura raksasa.
Dari kisah Ramayana pengunjung dapat menyaksikan perang Lanka antara Rama, Lakasamana dibantu Sugriwa, Hanoman bersama lacar Kera melawan tentara Alengka dipimpin Rahwana dengan tentara raksasa dan monsternya. Raja Suryavarman II sebagai pendiri candi ini juga dibadikan dalam relief yang menggambarkan arak-arakan militer kerajaan Khmer dimana terlihat prajurit-prajurit berbaris dengan senjata didepanya berderap kuda, gajah dan kereta perang yang dipimpin sang Raja bersama para panglima perangnya.
Keluar dari gapura ini pengunjung memasuki gapura berikutnya. Gapura ini sama seperti kedua gapura sebelumnya, memiliki ruangan-ruangan dengan relief-relief dan patung-patung. Sebenarnya tanpa pengunjung sadari, dimulai dari pintu masuk hingga tempat ini pengunjung sudah berjalan menaiki komplek candi. Hal ini karena posisi gapura terakhir lebih tinggi dari posisi gapura saat kita pertama kali kita masuk.
Dari gapura ini kita keluar dan masuk ke bagian utama dari candi ini dengan berjalan menaiki tinggi tangga terdapat ruangan-ruangan di dalamnya. Keluar dari ruangan ini kita akan samapi di sebuah halaman luas, di sini menara candi pengunjung dapat menaiki tangga dan masuk kedalam. Di dalam candi ini juga dapat kita temukan patung Budha dengan selendang berwarna.
Di candi utama yang terletak paling ujung pengunjung dapat naik ke lantai dua candi seperti lantai di bawahnya, di lantai dua ini juga memiliki ruangan-ruangan dimana bisa kita temukan Lingga dan patung-patung Budha dalam posisi bersemedi. Di salah satu bagian ruangan ini terdapat patung Budha dalam posisi berdiri dengan jubah berwarna emas tersampir di pundaknya. Nampak umat Budha menyalakan hio dan berdoa didepan patung ini.
Para pengunjung yang telah selesai mengelingi candi utama ini akan turun dan melalui jalan yang sama ketika masuk tadi akan mengunjungi candi-candi lainnya.
Dari candi Angkor Wat pengunjung langsung menuju ke komplek candi di Angkor Thom. Arti kata Angkor Thom adalah kota Angkor yang terbentengi. Kota ini dibangun Raja Jayavarman VII di akhir abad 12 M memasuki abad 13 M setelah berhasil mengalahkan bangsa Cham yang telah mengalahkan kerajaan Angkor beberapa tahun sebelumnya dan mempersatukan kembali kerajaan Angkor.
Dalam pertempuran sebelumnya Bangsa Cham bahkan berhasil menguasai Angkor Wat selama 4 tahun. Angkor berhasil direbut kembali oleh bangsa Khmer dalam pertempuran darat yang menentukan di dekat Angkor Wat.
Sang Raja yang melihat Angkor Wat kurang tepat sebagai ibu kota, memtuskan membangun kota baru di mana kota baru ini memiliki pertahanan yang lebih kuat dibanding Angkor Wat. Di kota baru ini raja Jayavarman VII juga mendirikan istana, rumah sakit, perpustakaan dan candi-candi yang dibangun sang Raja di dalam kota Angkor Thom adalah Bayon, Preah Khan, Ta Prom dan Neak Pean.
Angkor Thom terus menjadi ibukota kerajaan Khmer hingga abad 15 M. Angkor Thom memiliki lima pintu gerbang yaitu gerbang barat, gerbang selatan, gerbang kematian, gerbang utara dan gerbang kemenangan. Yang menarik di kelima gerbang ini selain pintu gerbang yang memiliki menara dengan patung wajah di keempat sisinya, antara pintu gerbang dengan daerah sekitarnya dihubungkan dengan jalan yang melintas diatas sungai lebar. Di sisi kiri dan kanan jalan ini berdiri patung-patung Dewa dan patung raksasa yang memegang Naga.
Di dalam kota Angkor Thom pengunjung dapat mengunjungi Candi Bayon. Dilihat dari jumlah pengunjung Bayon berada di posisi kedua setelah Angkor Wat sebagai tempat paling ramai dikunjungi turis. Yang mengagumkan dari Bayon adalah menara-menara candi ini yang dindingnya diukir berwajah manusia. Sebenarnya selain di Bayon, di candi-candi lain seperti Candi Preah Khan di Preah Vihear dan Candi Banteay Chmar, namun dibanding candi-candi tersebut ukuran patung wajah di menara Candi Bayon dan jumlah menara yang ada di Bayon paling banyak ada sekitar 177 buah menara dengan patung wajah di Bayon.
Seperti candi Angkor Wat, candi Bayon juga kaya akan relief-relief yang terlukis di dinding-dinding. Sebagian besar relief-relief ini menceritkan yang menceritakan pertempuran antara kerajaan Khmer melawan kerajaan Cham. Di salah satu dinding nampak pertempuran laut antara armada tentara Khmer melawan Cham. Di dinding lainnya parade militer tentara Khmer diiringi Gajah dan peralatan perang. Berlanjut ke dinding berikutnya pertempuran darat antara tentara Khmer melawan tentara Cham. Bila pengunjung mengunjungi seluruh bass relief ini mungkin ada sekitar 13 dinding dengan relief yang dapat dilihat.
Candi Bayon juga merupakan candi yang mengambil bentuk gunung Meru, seperti candi Angkor di mana susunan bangunan candi ini bertingkat. Dulu pengunjung dapat naik ke lantai atas sehingga dekat dengan menara candi Bayon yang dengan ciri khasnya patung wajah ukuran besar, namun sekarang pengunjung tidak bisa ke atas lagi jalan itu ditutup.
Dari segi ukuran candi Bayon dan candi Angkor Wat merupakan dua candi terbesar dan terluas di Angkor. Dibanding candi-candi lainnya kedua candi ini juga memiliki ukiran-ukiran di dinding yang tidak hanya panjangnya mencapai beberapa puluh meter namun sangat artistik dan detail menjelaskan kisah yang terjadi.
Candi ini semakin terkenal saat menjadi lokasi syuting film Lara Croft The Tomb Raider, yang diperankan Angelina Jolie. Pengunjung yang datang ke candi ini dapat berfoto di lokasi syuting film tersebut. Di bagian candi di mana akar pohon membelit bagian candi. Lokasi ini dipagari dan menjadi tempat favorit wisatawan berfoto. Sebenarnya ada beberapa tempat lain di Candi Ta Prom ini yang dililit akar pohon, namun lokasi tempat syuting film adalah lokasi paling ramai sehingga pengunjung harus sabar menunggu untuk bisa berfoto di sana. Lokasi candi Ta Prom berada dalam kawasan hutan, dan menjelang jam 17.30 para pengunjung sudah tidak diperbolehkan lagi berada di kawasan ini. Candi ini dibangun Raja Jayavarman VII sebagai penghormatan kepada ibunya ratu sri jayaracudamani.
Bila Ta Prom adalah sebagai bukti bakti seorang putra kepada ibunya maka Candi Preah Khan dibangun untuk menghormati ayahnya Raja Dharanindravrman II. Dibangun di lokasi dimana Raja Jayavarman VII mengalahkan tentara Cham. Saat datang pengunjung akan melewati deretan patung-patung batu Dewa dan raksasa yang memegang Naga berdiri samping di kiri dan kanan jalan yang menuju pintu gerbang.
Di bagian kanan dan kiri dari pintu gerbang terdapat patung Garuda berukuran besar yang menyatu dengan dinding seperti di Ta Prom, akar-akar pohon juga membelit bangunan candi. Candi Preah Khan juga tempat pilihan untuk prewedding, saat ke sana kami melihat resepsi pernikahan yang sedang dilangsungkan.
Selain bangunan candi, Raja Jayavarman VII juga membangun dinding tembok yang diberi ukiran yang panjangnya mencapai ratusan meter dinding-dinding tersebut diberi nama Terrace Of Elephants dan Terrace of Lepper King.
Disebut Terracae of Elephants karena di sana pengunjung dapat melihat ukiran-ukiran Gajah di dinding, dan dipercaya sebagai tempat menyaksikan parade tentara kerajaan maupun tempat menyaksikan pertandingan. Di Terrace of Elephant, pengunjung dapat menyaksikan ukiran Gajah, Burung Garuda, patung kepala Gajah dengan belalai di depan tangga naik, patung Singa.
Sedang Terrace of Lepper King bersebelahan dengan Terrace Of Elephants, di sini ukiran dindingnya terlihat lebih jelas dan bervariasi dibanding ukiran di Terrace of Elephant. Pengunjung akan menyaksikan ukiran Dewa memegang Gada ukiran binatang seperti Gajah, Ikan, Naga juga terlihat jelas.
Candi-candi lainnya di kawasan Angkor yang menarik dikunjungi adalah Bakong, Banteay Kdei, Banteay Srei, Buphuon, Chau Say Tevoda, East Mebon, Lolei, Neak Poan, Phimneakas, Phnom Bakheng, Prasat Kravan, Pre Rup, Preah Ko, Ta Keo, Ta Som dan Thommanon. Candi-candi lainnya yang juga sering dikunjungi wisatawan masih dalam provinsi Siam Reap dan tidak begitu jauh dari kota Siam Reap adalah Beng Maelea dan Kbal Spean.
Selain wisata candi di Siam Reap wisatawan bisa mencoba wisata sungai dan melihat kehidupan masyarakat Cambodia yang hidup di rumah-rumah panggung diatas sungai. Berangkat dari pusat kota Siam Reap dalam waktu 2,5-3 jam kita akan tiba di dermaga, di sini nampak berjejer kapal-kapal. Setelah membeli tiket seharga USD 25/kapal, wisatawan memasuki kapal. Cukup seorang menahkodai kapal ini satu kapal bisa memuat 15-20 penumpang beberapa kapal juga memiliki tempat duduk di atas kapal yang menambah kapasitasnya. Sepanjang perjalanan wisatawan diajak melihat keseharian hidup masyarakat Cambodia yang hidup di danau Tonle Sap, di mana mereka menggantungkan hidupnya sebagai nelayan.
Terdapat tur tambahan yang dapat dipilih wisatawan, untuk tur ini wisatawan tidak menaiki perahu besar bermesin namun perahu kecil yang hanya cukup untuk 3 orang mirip Kano yang didayung menggunakan sampan. Naik perahu sekecil ini juga meruapakan pengalaman tidak terlupakan. Kita tidak bisa banyak bergerak demi menjaga keseimbangan perahu. Dengan perahu ini kita bisa masuk kedalam perkampungan dan melihat dari dekat kehidupan masyarakat di sana.
Selesai dari mengunjungi permukiman warga bagi wisatawan yang ingin mencoba mendayung perahu melewati pohon-pohon Bakau dapat mencobanya namun sebagian besar wisatawan yang bertemu kami di sana lebih memilih menuju sebuah restoran berbentuk rumah panggung dari kayu yang dibangun berdekatan pohon-pohon Bakau. Paket wisata ini dikembangkan masyarakat desa yang tinggal di danau Tonle Sap.
Menuju Siam Reap
Dari Jakarta maupun kota-kota besar lainnya seperti Makasar,Medan,Surabaya,Bali kita transit dahulu di Malaysia.dari Malaysia kita bisa naik air asia
Air Asia (www.airasia.com)
(Jakarta-Kulalumpur PP) Rp 633.0000,00
(kualalumpur-siam reap PP ) Rp 2.400.000,00
Dari Siam Reap wisatawan bisa mengunjungi kota-kota lainnya di Cambodia seperti Battambang,v Phnomphenh,vKompong Cham,vpreah Vihear.
Untuk sewa mobil 1 hari bersama supir biayanya USD 80
Untuk bis bisa menngunakan Giantibis, www.giantibis.com
Di Siam Reap sewa tuk-tuk selama 1 hari untuk mengunjungi candi-candi Masih dalam kawasan Angkor USD 25-30/hari
Kapan Waktu Terbaik Pergi
Mulai bulan November-Mei adalah musim kemarau. Musim hujan dimulai dari bulan Juni-September adalah musim hujan. Bulan Oktober adalah peralihan musim. Bulan Mei adalah bulan terpanas sedang bulan Juni-September adalah bulan dengan curah hujan tertinggi.
Visa
Sebagai sesama Negara Asean, Cambodia membebaskan visa bagi wisatawan dari Negara Asean, termasuk Indonesia.
Berapa Lama Waktu Traveling di Siam Reap.
Tergantung dengan waktu yang kita miliki dan ketertarikan dengan sejarah. Siam Reap sebagai bekas ibu kota kerajaan di masa lalu memiliki puluhan candi dan situs sejarah yang menarik dikunjungi.bila ingin mengunjungi candi-candi utama seperti Angkor wat, Bayon, Ta Prom, Beng Maelea, Banteay Chmar waktu tiga hari cukup. Namun bagi wisatawan yang menyukai sejarah dan tidak terlalu terburu-buru tiket pass 7 hari lebih sesuai. Namun jika hanya punya waktu satu hari di Siam Reap usahakan sudah tiba di Angkor Wat pagi-pagi sekali mengambil foto sunrise dilanjutkan Ke Bayon dan Ta Prom.
Kurs Mata Uang
Mata uang Cambodia adalah Riel
1USD =4000 riel
Dengan perhitungan 1 USD = Rp 12.000
1 Riel = Rp 3
Mata uang USD diterima secara luas di Cambodia dari membayar sewa hotel, makan di restoran hingga makan di warung rakyat, membeli oleh-oleh di pasar tradisional dan membayar tuk-tuk .
Di kawasan Preah Vihear yang berbatasan dengan wilayah Thailand mata uang Baht juga diterima di sana.